Nama : Novi Resti Oktaviani
NPM : A10140436
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Just In Time (JIT) adalah sebuah
filosofi pemecahan masalah secara berkelanjutan dan memaksa yang mendukung
produksi yang ramping (lean). Produksi yang ramping (lean production) memasok
pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan-pelanggan ketika pelanggan
menginginkannya, tanpa pemborosan, melalui perbaikan berkelanjutan. Produksi
lean dikendalikan oleh “tarikan” yang berupa pesanan pelanggan. JIT adalah
sebuah ramuan utama dari produksi lean menopang keunggulan bersaing dan
menghasilkan keunungan keseluruhan yang lebih besar.
Dengan JIT, persediaan dan komponen
“ditarik” melalui sebuah system untuk tiba dimana dan kapan diperlukan. Ketika unit
yang bail tidak datang saat diperlukan, berarti sebuah “masalah” telah
diidentifikasi. Hal ini menjadikan JIT sebagai alat yang sempurna untuk
membantu para manajer operasi memberi nilai tambah dengan menghilangkan pemborosan
dan variabilitas yang tidak dikehendaki. Karena tidak ada kelebihan persediaan
atau kelebihan waktu di dalam system JIT, biaya yang berhibungan dengan
persediaan tidak diperlukan dihapuskan dantroughput diperbaiki. Sebagai konsekuensinya,
manfaat, JIT terutama sangat menolong sekali dalam mendukung strategi respon
cepat dan biaya rendah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari
latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Just In Time?
2.
Apa yang dimaksud dengan Lean?
3.
Apa hubungan JIT dengan Lean?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah
yang telah diuraikan diatas maka tujuannya yaitu:
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan Just In Time?
2.
Mengetahui apa yang dimaksud dengan
Lean?
3. Mengetahui
apa hubungan JIT dengan Lean?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Just In Time
Sistem produksi tepat
waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi
modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya
hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan
pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Just In Time adalah suatu keseluruhan
filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan
suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.
Jus In Time (JIT) adalah
filofosi manufakturing untuk menghilangkan pemborosan waktu dalam total
prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi. Fujio Cho dari
Toyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai: Segala sesuatu yang berlebih,
di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat, dan waktu
kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk. Kemudian
diperoleh rumusan yang lebih sederhana pengertian pemborosan: Kalau sesuatu
tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan
Just In Time (JIT)
merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi
volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku. Sehingga
Tujuan just in time atau manfaat just in time adalah untuk mengurangi
pemborosan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Konsep dasar dari sistem
produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan
oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap
proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling
efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus –
menerus (contionous process improveme).
2.2 Pengertian Lean
Lean manufacturing atau
produksi ramping, yang sering dikenal sebagai "Lean", adalah praktik
produksi yang mempertimbangkan pengeluaran sumber daya untuk tujuan apa pun
selain penciptaan nilai bagi pelanggan akhir menjadi sia-sia, sehingga target
untuk eliminasi. Bekerja dari perspektif pelanggan yang mengkonsumsi produk
atau layanan, "nilai" didefinisikan sebagai tindakan atau proses yang
pelanggan bersedia untuk membayar. Pada dasarnya, bersandar berpusat pada
menjaga nilai dengan bekerja kurang. Lean manufacturing adalah suatu filosofi
manajemen proses generik kebanyakan berasal dari Toyota Production System (TPS)
(maka istilah Toyotism juga lazim) dan diidentifikasi sebagai "Lean"
hanya pada 1990-an. [1] [2] Ia terkenal karena fokusnya pada pengurangan limbah
tujuh Toyota asli untuk meningkatkan nilai pelanggan secara keseluruhan, tetapi
ada berbagai perspektif tentang cara ini adalah yang terbaik dicapai.
Lean manufaktur adalah
variasi pada tema efisiensi berdasarkan mengoptimalkan aliran, yang merupakan
contoh saat ini tema berulang dalam sejarah manusia terhadap peningkatan
efisiensi, mengurangi limbah, dan menggunakan metode empiris untuk memutuskan
apa yang penting, daripada tidak kritis menerima pra -ada ide. Dengan demikian,
ini adalah bab dalam narasi yang lebih besar yang juga mencakup ide-ide seperti
kebijaksanaan kaum penghematan, studi waktu dan gerak, Taylorisme, Gerakan
Efisiensi, dan Fordism. Lean manufaktur sering dilihat sebagai versi yang lebih
halus dari upaya efisiensi sebelumnya, bangunan atas karya para pemimpin
terdahulu seperti Taylor atau Ford, dan belajar dari kesalahan mereka.
2.3 Hubungan Antara JIT dengan Lean
Ketika diterapkan
sebagai strategi manufaktur yang menyeluruh, JIT dan produksi lean menopang
keunggulan bersaing dan menghasilkan keuntungan keseluruhan yang lebih besar.
Dengan JIT, persediaan
dan komponen ditarik melalui sebuah system untuk tiba dimana dan kapan
diperlukan. JIT sebagai alat yang sempurna untuk menbantu para manajer operasi
memberikan nilai tambah dengan menghilangkan pemborosan dan variabilitas yang
tidak dikehendaki. Karena tidak ada kelebihan persediaan atau kelebihan waktu
di dalam system JIT, biaya yang berhubungan dengan persediaan yang tidak
diperlukan dihapuskan dan throughput diperbaiki.
Karena penghapusan
pemborosan dan variabilitas dan konsep penarikan material adalah pokok bagi JIT
dan produksi lean, maka akan didiskusikan pada bagian ini secara singkat.
Kemudian akan diperkenalkan aplikasi JIT dengan para pemasok, tata letak,
persediaan, penjadwalan, kualitas, dan pemberdayaan karyawan. Kemudian akan
ditinjau ulang sebagian dari fitur
pembeda dari produksi lean dan penerapan JIT pada sector jasa.
Just in Time dan Lean
Manufacturing untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang
dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, mengurangi
pemborosan, serta menekan biaya operasional, dan akan sangat menghemat bahkan
meniadakan biaya persediaan barang.
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Manajemen OperasiJIT
dan produksi lean merupakan filosofi dari perbaikan yang berkelanjutan. Produksi
lean dimulai dengan focus pada keinginan pelanggan, tetapi kedua konsep
memfokuskan untuk memangkas semua pemborosan keluar dari proses produksi. Karena
pemborosan ditemukan pada segala sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah,
maka organisasi JIT dan lean memberikan nilai tambah secara efisien
dibandingkan dengan perusahaan lain. Pemborosan terjadi ketika produk yang
cacat diproduksi dalam proses produksi atau oleh para pemasok di luar. JIT dan
produksi lean menyerang pemborosan waktu yang terjadi karena penjadwalan yang
lemah; mereka menyerang pemborosan pada kosongnya persediaan; mereka menyerang
pemborosan dari peralatan dan pemesinan yang kurang terpelihara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar