Minggu, 25 Desember 2016

Apa itu Just In Time dan hubungannya dengan Lean


Nama  :  Novi Resti Oktaviani

NPM   :  A10140436

 

BAB I

PENDAHULUAN





1.1   Latar Belakang

Just In Time (JIT) adalah sebuah filosofi pemecahan masalah secara berkelanjutan dan memaksa yang mendukung produksi yang ramping (lean). Produksi yang ramping (lean production) memasok pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan-pelanggan ketika pelanggan menginginkannya, tanpa pemborosan, melalui perbaikan berkelanjutan. Produksi lean dikendalikan oleh “tarikan” yang berupa pesanan pelanggan. JIT adalah sebuah ramuan utama dari produksi lean menopang keunggulan bersaing dan menghasilkan keunungan keseluruhan yang lebih besar.
Dengan JIT, persediaan dan komponen “ditarik” melalui sebuah system untuk tiba dimana dan kapan diperlukan. Ketika unit yang bail tidak datang saat diperlukan, berarti sebuah “masalah” telah diidentifikasi. Hal ini menjadikan JIT sebagai alat yang sempurna untuk membantu para manajer operasi memberi nilai tambah dengan menghilangkan pemborosan dan variabilitas yang tidak dikehendaki. Karena tidak ada kelebihan persediaan atau kelebihan waktu di dalam system JIT, biaya yang berhibungan dengan persediaan tidak diperlukan dihapuskan dantroughput diperbaiki. Sebagai konsekuensinya, manfaat, JIT terutama sangat menolong sekali dalam mendukung strategi respon cepat dan biaya rendah.

1.2     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka secara umum rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan Just In Time?
2.      Apa yang dimaksud dengan Lean?
3.      Apa hubungan JIT dengan Lean?

1.3    Tujuan

                        Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas maka tujuannya yaitu:
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan Just In Time?
2.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan Lean?
3.      Mengetahui apa hubungan JIT dengan Lean?




BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Pengertian Just In Time

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen. Just In Time adalah suatu keseluruhan filosofi operasi manajemen dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang, personalia, dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.
Jus In Time (JIT) adalah filofosi manufakturing untuk menghilangkan pemborosan waktu dalam total prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi. Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai: Segala sesuatu yang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat, dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk. Kemudian diperoleh rumusan yang lebih sederhana pengertian pemborosan: Kalau sesuatu tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan
Just In Time (JIT) merupakan integrasi dari serangkaian aktivitas desain untuk mencapai produksi volume tinggi dengan menggunakan minimum persediaan untuk bahan baku. Sehingga Tujuan just in time atau manfaat just in time adalah untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Konsep dasar dari sistem produksi JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pelanggan, pada setiap tahap proses dalam sistem produksi dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan (waste elimination) dan perbaikan terus – menerus (contionous process improveme).

2.2    Pengertian Lean

Lean manufacturing atau produksi ramping, yang sering dikenal sebagai "Lean", adalah praktik produksi yang mempertimbangkan pengeluaran sumber daya untuk tujuan apa pun selain penciptaan nilai bagi pelanggan akhir menjadi sia-sia, sehingga target untuk eliminasi. Bekerja dari perspektif pelanggan yang mengkonsumsi produk atau layanan, "nilai" didefinisikan sebagai tindakan atau proses yang pelanggan bersedia untuk membayar. Pada dasarnya, bersandar berpusat pada menjaga nilai dengan bekerja kurang. Lean manufacturing adalah suatu filosofi manajemen proses generik kebanyakan berasal dari Toyota Production System (TPS) (maka istilah Toyotism juga lazim) dan diidentifikasi sebagai "Lean" hanya pada 1990-an. [1] [2] Ia terkenal karena fokusnya pada pengurangan limbah tujuh Toyota asli untuk meningkatkan nilai pelanggan secara keseluruhan, tetapi ada berbagai perspektif tentang cara ini adalah yang terbaik dicapai.
Lean manufaktur adalah variasi pada tema efisiensi berdasarkan mengoptimalkan aliran, yang merupakan contoh saat ini tema berulang dalam sejarah manusia terhadap peningkatan efisiensi, mengurangi limbah, dan menggunakan metode empiris untuk memutuskan apa yang penting, daripada tidak kritis menerima pra -ada ide. Dengan demikian, ini adalah bab dalam narasi yang lebih besar yang juga mencakup ide-ide seperti kebijaksanaan kaum penghematan, studi waktu dan gerak, Taylorisme, Gerakan Efisiensi, dan Fordism. Lean manufaktur sering dilihat sebagai versi yang lebih halus dari upaya efisiensi sebelumnya, bangunan atas karya para pemimpin terdahulu seperti Taylor atau Ford, dan belajar dari kesalahan mereka.

2.3    Hubungan Antara JIT dengan Lean

Ketika diterapkan sebagai strategi manufaktur yang menyeluruh, JIT dan produksi lean menopang keunggulan bersaing dan menghasilkan keuntungan keseluruhan yang lebih besar.
Dengan JIT, persediaan dan komponen ditarik melalui sebuah system untuk tiba dimana dan kapan diperlukan. JIT sebagai alat yang sempurna untuk menbantu para manajer operasi memberikan nilai tambah dengan menghilangkan pemborosan dan variabilitas yang tidak dikehendaki. Karena tidak ada kelebihan persediaan atau kelebihan waktu di dalam system JIT, biaya yang berhubungan dengan persediaan yang tidak diperlukan dihapuskan dan throughput diperbaiki.
Karena penghapusan pemborosan dan variabilitas dan konsep penarikan material adalah pokok bagi JIT dan produksi lean, maka akan didiskusikan pada bagian ini secara singkat. Kemudian akan diperkenalkan aplikasi JIT dengan para pemasok, tata letak, persediaan, penjadwalan, kualitas, dan pemberdayaan karyawan. Kemudian akan ditinjau ulang sebagian  dari fitur pembeda dari produksi lean dan penerapan JIT pada sector jasa.
Just in Time dan Lean Manufacturing untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan kualitas, mengurangi pemborosan, serta menekan biaya operasional, dan akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang.



BAB III

PENUTUP

2.3   Kesimpulan

           Manajemen OperasiJIT dan produksi lean merupakan filosofi dari perbaikan yang berkelanjutan. Produksi lean dimulai dengan focus pada keinginan pelanggan, tetapi kedua konsep memfokuskan untuk memangkas semua pemborosan keluar dari proses produksi. Karena pemborosan ditemukan pada segala sesuatu yang tidak memberikan nilai tambah, maka organisasi JIT dan lean memberikan nilai tambah secara efisien dibandingkan dengan perusahaan lain. Pemborosan terjadi ketika produk yang cacat diproduksi dalam proses produksi atau oleh para pemasok di luar. JIT dan produksi lean menyerang pemborosan waktu yang terjadi karena penjadwalan yang lemah; mereka menyerang pemborosan pada kosongnya persediaan; mereka menyerang pemborosan dari peralatan dan pemesinan yang kurang terpelihara.